KEPULAUAN MERANTI ,Bandamuaonline.com — Dengan menumpang kapal kayu kecil bersama rombongan Dinas Pendidikan Riau, Kabid SMA Nasrol Akmal menempuh perjalanan panjang menuju Sekolah Terbuka (SMATER) di Pulau Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti.
Dari Pelabuhan Sidulur Desa Banglas menuju Pelabuhan Simulet, rombongan harus menggunakan perahu atau kapal kayu yang juga mengangkut sepeda motor, satu-satunya kendaraan untuk melanjutkan perjalanan darat menuju sekolah. Dari Simulet, perjalanan berlanjut sekitar dua jam melewati jalan tanah yang hanya bisa dilalui roda dua.
Sesampainya di lokasi, Nasrol Akmal disambut hangat oleh para guru dan siswa SMATER. Sekolah ini berdiri sederhana dari bangunan kayu, namun di dalamnya tersimpan semangat besar untuk terus belajar di tengah segala keterbatasan. SMATER berada di bawah naungan SMA Negeri 1 Tebing Tinggi Timur* dan telah menamatkan empat angkatan dengan total sekitar 100 siswa
Dalam kunjungan tersebut, Kabid SMA Nasrol Akmal bersama PPK, PPTK, dan konsultan Dinas Pendidikan Provinsi Riau meninjau langsung kondisi ruang kelas, ruang guru, serta fasilitas belajar yang masih jauh dari memadai.
“Kondisi sekolah ini jauh dari sempurna, apalagi dalam hal digitalisasi. Tapi semangat guru dan siswanya luar biasa. Dinas Pendidikan Riau akan terus mendorong agar sekolah seperti ini mendapat perhatian dan peningkatan fasilitas,” ujar Nasrol Akmal kepada media ini.
Ia menjelaskan bahwa Disdik Riau akan memulai peningkatan dari pembangunan ruang kelas baru dan ruang majelis guru lengkap dengan mobiler, sementara sarana dan prasarana lainnya akan disesuaikan dengan kemampuan anggaran.
“Kami juga akan mencoba bersinergi dengan anggota DPRD Provinsi Riau dari dapil Meranti untuk mendukung pembangunan SMA ini melalui mekanisme yang berlaku. Tidak menutup kemungkinan, SMATER akan kita usulkan menjadi *SMA Negeri 3 Tebing Tinggi Timur,” tambahnya.
Kunjungan tersebut ditutup dengan sesi kebersamaan antara rombongan Dinas Pendidikan, guru, dan siswa SMATER. Di balik senyum sederhana mereka, tersimpan harapan besar agar pendidikan di pulau-pulau terpencil Riau bisa sejajar dengan sekolah-sekolah di daratan utama.***Bmc(Rls/Red*)
