
PEKANBARU ,Bandamuaonline.com — Merasa prihatin dengan kondisi gedung jantung RSUD Arifin Ahmad yang sampai saat ini masih terbengkalai, Laskar Melayu Bersatu Nusantara (LMBN) melakukan inspeksi mendadak (Sidak) langsung ke lokasi di Kompleks RSUD AA Jalan Mustika Pekanbaru, Riau, Rabu 30 Juli 2025.
Kepada wartawan yang ikut dalam sidak tersebut, Panglima Utama LMB Nusantara, Muhammad User mengatakan bahwa gedung jantung ini sudah dibangun sejak tahun 2022, tapi hingga saat ini belum juga difungsikan karena kendala pembangunan yang tidak selesai.
“Kita prihatin, sedih, kecewa sehingga kita ingin tahu kebenarannya. Kita sengaja datang kesini melihat langsung, bagaimana kondisi gedung bertingkat delapan ini yang berdiri megah tapi seperti rumah hantu. Kosong dan jorok serta tak berfungsi,” ujar Panglima Utama.
Ditambahkan Panglima Utama LMB Nusantara ini, gedung jantung ini sempat menjadi kebangaan Riau saat pertama akan dibangun. Riau bangga, masyarakat Riau bangga, akan memiliki gedung jantung sendiri di RSUD AA rumah sakit pemerintah. Sejak bulan Juni 2022 pembangunan gedung jantung ini telah sempat di adendum sebanyak dua kali terhadap PT Griya Fortuna Bun, tapi tetap tidak bisa menyelesaikan pembangunan gedung jantung ini.
Bahkan secara de facto hukum, perusahaan itu sudah resmi diputuskan kontrak kerjanya.
“Miris dan sedih kita melihat ini. Uang belasan miliar yang dikucurkan untuk pembangunan gedung jantung ini berasal dari DAK tapi tidak bisa selesai,” tambahnya.
Bukan itu saja, sejak putus kontrak, pihak RSUD AA juga tidak mengupayakan penyelesaian pembangunan gedung jantung ini, padahal hanya tinggal finishing saja.
“Lebih miris lagi, saat kunjungan Presiden Jokowi ke Riau, Januari 2023, juga memberikan hibah peralatan medis khusus untuk jantung melalui Kementrian Kesehatan RI, senilai Rp130 miliar. Entah seperti apa kondisi peralatan itu sekarang,” papar Muhammad User.
Melihat kenyataan di lapangan Panglima Utama LMB Nusantara ini menghimbau pihak terkait, baik RSUD AA maupun pemerintah daerah segera mengmbil langkah konkrit mengenai masalah ini.
“Mau dilihat saja terbengkalai begini? Tentu harus ada kebijakan untuk menyelesaikan ini, sehingga tujuan membangun gedung jantung ini bisa terealisasikan. Masyarakat butuh gedung jantung ini, maka pemerintah dan RSUD AA segera selesaikan apakah harus dengan anggaran daerah atau anggaran dari BLUD RSUD AA sendiri. Yang paling penting harus diselesaikan,” ungkapnya.
“Kita sempat bangga bakal punya gedung jantung disini, berobat tak harus ke luar lagi. Tapi kebanggaan itu berubah jadi kekecewaan yang dalam, karena sudah tiga tahun, belum juga difungsikan,” tutupnya.
Selama melakukan Sidak LMB Nusantara tidak bisa bertemu pihak RSUD AA, baik PPATK ataupun Dirut RSUD AA Wan Fadjiatul Mamnunnah. Hanya security yang datang menyampaikan rombongan LMB Nusnatara.***Bmc(Rls/Mp)